CIMAHI,JagatPewarta.Com – Upaya penurunan Stunting diperlukan kerjasama dari semua pihak.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi Jeli Farina, M. Pd usai Kunjungan Lapangan (Kunlap) ke Dinas Kesehatan Kota Cimahi, beberapa waktu yang lalu.
“Kepada Kepala Dinas Kesehatan kami mendorong kaitannya dengan Stunting, karena jika kita mengatasi akar permasalahannya secara bersama-sama, penurunan Stunting ini bisa diwujudkan,” terang Jeli
Stunting tidak hanya disebabkan karena buruknya kesehatan ibu, menurut Ike, namun kondisi lingkungan, sanitasi buruk, terbatasnya akses air bersih, kemiskinan, pendidikan dan perilaku yang kurang baik menjadi faktor yang menyebabkan terus bertumbuhnya angka Stunting.
“Kita hilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi, wujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045 melalui Gerakan Zero Stunting dengan menyuarakan dan memperjuangkan komitmen dan visi kepemimpinan, menurunkan angka kemiskinan, memperbaiki sanitasi lingkungan, meningkatkan kualitas pendidikan, memperbaiki perilaku,” paparnya.
Dukungan dari semua pihak terutama masyarakat sangat penting dalam Program Pencegahan Stunting yang dicanangkan pemerintah, agar persentase kasus Stunting bisa terus menurun.
“Program-program pencegahan maupun penanganan Stunting terutama di Cimahi harus kita dukung, agar kasus ini bisa ditekan dan persentasenya bisa terus menurun,” ungkap Jeli.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Dr. Mulyati, S. Kep., Ners., M. Kes, mengatakan bahwa Kunjungan Lapangan Komisi IV ke Dinas Kesehatan akan lebih mengoptimalkan upaya penurunan Stunting di Kota Cimahi.
“Alhamdulillah dengan Kunjungan Lapangan Komisi IV ke Dinkes ini akan ikut mendorong penurunan Stunting di Cimahi, dukungan regulasi dan anggaran juga edukasi dan pendampingan, kasus Stunting akan lebih dioptimalkan,” ucap Mulyati.
Menurut Mulyati, Dinkes tidak bisa sendirian dalam penanganan masalah Stunting ini, melainkan harus bersama-sama.
“Tentunya bersama-sama dengan DP3AP2KB, Dinsos, LH, PUPR, juga RSUD dan tentunya juga bersama DPRD serta instansi/lembaga terkait lainnya didukung dengan respon positif dari masyarakat,” bebernya.
Seperti diketahui, Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
“Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi Stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya,” tutup Mulyati.(Die234)


