zmedia

UMKM Kota Cimahi Naik Kelas

 

Cimahi, JagatPewarta.Com - Upaya mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu naik kelas kembali diperkuat melalui program “Teman UMKM Naik Kelas”. Program ini mengusung semangat transformasi dari sekadar cuan harian menuju bisnis yang berkelanjutan dan berdaya saing di era digital.

Kolaborasi strategis antara XLSMART, Sisternet, Teman UMKM Indonesia, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi bukti nyata bahwa penguatan UMKM tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi lintas sektor ini menghadirkan ekosistem pendukung yang menyentuh langsung kebutuhan pelaku usaha, mulai dari literasi digital, akses teknologi, hingga pengembangan kapasitas bisnis.

Melalui program ini, UMKM didorong untuk tidak hanya fokus pada penjualan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi usaha yang kuat. Pemanfaatan teknologi digital, strategi pemasaran modern, serta pengelolaan usaha yang lebih profesional menjadi kunci agar UMKM mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

“Teman UMKM Naik Kelas” menjadi simbol perubahan paradigma, bahwa UMKM bukan sekadar penopang ekonomi lokal, melainkan motor penggerak ekonomi nasional. Dengan dukungan konektivitas, pendampingan, dan kolaborasi berkelanjutan, pelaku UMKM diharapkan mampu melangkah lebih jauh, naik kelas, dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, 

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dalam sambutannya menegaskan komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai fondasi utama perekonomian daerah. Hal tersebut disampaikan saat penutupan program Wirausaha Baru dan UMKM Naik Kelas Kota Cimahi Tahun 2025.

Ngatiyana menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir, mulai dari jajaran perangkat daerah, camat, lurah dari wilayah Utara, Tengah, hingga Selatan, hingga para pelaku UMKM, mitra bisnis, perwakilan SMK, perguruan tinggi, dan tamu undangan lainnya. Ia menekankan bahwa kekompakan lintas sektor menjadi kekuatan utama Cimahi dalam membangun ekonomi kerakyatan.

“Dunia usaha adalah sektor yang sangat dinamis. Persaingan ketat menuntut pelaku usaha untuk terus berinovasi. Berbeda dengan sektor pemerintahan, wirausaha harus mandiri dan kreatif agar tetap bertahan, terlebih di era digital yang serba cepat,” ujar Ngatiyana.

Menurutnya, pembinaan UMKM merupakan kebutuhan mutlak. Pasalnya, UMKM terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB serta menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Ketangguhan UMKM juga terbukti saat menghadapi krisis moneter 1998 hingga pandemi Covid-19.

Ngatiyana menyebut, meski Cimahi tidak memiliki sumber daya alam, kekuatan sumber daya manusia menjadi modal utama. Saat pandemi Covid-19 melanda selama tiga tahun, ekonomi Cimahi tetap bertahan bahkan menunjukkan peningkatan.

“Itu karena UMKM kita kuat,” tegasnya.

Saat ini, di Kota Cimahi tercatat sekitar 5.000 hingga 6.000 UMKM yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), bergerak di berbagai sektor seperti kuliner, fesyen, hingga kerajinan. Jumlah tersebut terus bertambah, mencerminkan iklim wirausaha yang semakin tumbuh dan menjadi penopang kehidupan puluhan ribu masyarakat.

Melalui program UMKM Naik Kelas dan Wirausaha Baru, Pemkot Cimahi mendorong peningkatan kapasitas usaha, termasuk dengan menghadirkan lebih dari 110 pelaku UMKM dalam berbagai kegiatan promosi dan pembinaan. Program ini sejalan dengan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi untuk mendorong kemandirian ekonomi rakyat.

Dampaknya pun mulai terasa. Tingkat pengangguran di Cimahi menurun dari kisaran 9 persen menjadi sekitar 8,3 persen, sementara angka kemiskinan juga menurun hingga berada di kisaran 4,3 persen.

“Ini berkat kerja keras UMKM,” ujarnya.

Selain ekonomi, Ngatiyana juga menyoroti berbagai prestasi yang diraih Kota Cimahi di bidang olahraga, seni, dan budaya. Mulai dari atlet renang yang meraih medali emas di Thailand hingga prestasi sepak bola dan cabang olahraga lainnya, seluruh capaian tersebut diyakini turut menggerakkan roda ekonomi daerah.

“Walaupun hanya memiliki tiga kecamatan dan 15 kelurahan dengan penduduk yang padat, hampir 600 ribu jiwa, Cimahi mampu menunjukkan kemandirian dan kemajuan. UMKM adalah kekuatan kita,” pungkasnya.

Menutup sambutan, Ngatiyana mengajak seluruh pelaku UMKM untuk terus semangat, berinovasi, dan menjaga kekompakan demi mewujudkan Cimahi yang semakin maju, mandiri, rukun, dan kondusif. (Die234)